Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar
Bahasa Yang
Baik
Penggunaan bahasa yang baik
(sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa
tersebut di sampaikan.
Hal ini harus disesuaikan dengan
unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak
sasaran kita.
Bahasa yang Benar
Bahasa yang benar berkaitan
dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa (tata bahasa, pilihan kata, tanda
baca, dan ejaan).
Dari
penguraian di atas, maksud dari bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang
penggunaannya disampaikan sesuai sasaran yang diinginkan dengan cara penggunaan
yang disesuaikan dengan siapa, tempat dimana dan maksud serta tujuan dari
penggunaan bahasa tersebut serta dalam penggunaannya bahasa yang kita gunakan
sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah dibetulkan. Sehingga apa yang ingin kita
sampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh sekitar kita.
Berikut
sebagai contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam percakapan yang
dituangkan dalam tulisan secara umum dimasyarakat :
-
Bagaimana kesehatanmu sekarang? Apakah baik?
·
Iya kesehatan saya saat ini baik. Bagimana
dengan kamu?
-
Sama kesehatan saya juga baik.
Berikut sebagai contoh penggunaan bahasa
yang kurang tepat dalam percakapan yang dituangkan dalam tulisan secara umum
dimasyarakat :
-
Apa kesehatanmu! Baik!
·
Kesehatanku baik sekali, Kamu gimana?
-
Iyaaa begitulah.
Pada contoh
pertama diatas, kita dapat mengerti maksud dari apa yang disampaikan oleh orang
lain karena bahasa yang digunakan baik dan benar. Sedangkan pada contoh kedua,
apa yang dimaksudkan tidaklah tersampaikan dengan baik sehingga orang lain
tidak dapat mengerti dengan baik hal apa yang kita maksudkan.
Bahasa sebagai Alat Komunikasi
sumber dari vhi3y4
Fungsi Bahasa sebagai
alat komunikasi
- Bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
-
Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau
dipahami.
- Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar
kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan
komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
- Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
- Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain.
- Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
- Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.
- Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
- Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
Contohnya :
Misalnya berupa :
-
Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat
bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb).
Contohnya :
-
bunyi tong-tong memberi tanda bahaya
-
adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
-
alarm untuk tanda segera berkumpul
-
bedug untuk tanda segera melakukan sholat
-
telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
-
simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan
perempuan bagi pengguna toilet.
-
gambar peta yang menunjukkan jalan
-
suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya
-
adanya asap tampak dari kejauhan pertanda kebakaran
-
bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam) dsb.
- contoh dalam kehidupan sehari hari
misalkan seorang satpam
perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati
jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu
sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang
disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian
tersebut
Jadi, bahasa yang dipakai satpam
tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/
sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.