Powered By Blogger

Pages

Mengenai Saya

Foto Saya
Ciawi, Bogor/Jawa Barat, Indonesia

Senin, 02 Juli 2012

Perayaan Hari Nyepi di Dusun Balitung


Warga Bali Dusun Balitung Kabupaten Belitung melaksanakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934 pada tanggal 23 Maret 2012 kemarin. Setelah sebelumnya melakukan ritual Melasti atau Mekiis kadang disebut Labuhan Suci yakni Upacara yang memiliki makna menghilangkan kotoran diri dari jagat raya yang disimbolisasikan dengan labuhan sesaji ke laut serta menyucikan Arca, Pratima, Nyasa, Pralingga sebagai wujud atau Sthana Ida Sang Hyang Widi Wasa dengan segala manifestasi-Nya. Biasanya Upacara Melasti dilaksanakan tiga atau empat hari sebelum Hari Raya Nyepi (sumber:artikel Melasti dalam Parisada Hindu Dharma Indonesia). Di Kabupaten Belitung sendiri, acara Melasti selalu dilaksanakan di pantai Marina Desa Tanjung Tinggi Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, kemudian bersama-sama warga Bali yang bermukim di Dusun Balitung melaksanakan ibadah Nyepi. 
Hari raya Nyepi merupakan perayaan tahun baru umat Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka. Tidak seperti tahun baru Masehi, kalender Saka telah dimulai sejak 78 tahun lalu setelah masehi (sumber:id.wikipedia.org) tahun baru Saka dimulai dengan melakukan ibadah Nyepi, yang di dalam pelaksanaannya sama sekali tidak terdapat aktifitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh warga Bali di Dusun Balitung. Ini semua karena Nyepi merupakan aktualisasi dari Catur Brata Penyepian yaitu melakukan 4 (empat) disiplin, yaitu tidak menghidupkan cahaya (Amati Geni), tidak bekerja (Amati Karya), tidak berpergian (Amati Lelungan),dan tidak mendengarkan hiburan (Amati Lelanguan) Serta bagi yang mampu juga melaksanakan tapa,brata,yoga dan semadhi.
Dengan demikian untuk dimasa yang baru, pada tahun baru Saka bagi umat Hindu Bali  benar-benar dimulai dengan sesuatu yang baru, putih bersih. Ini yang dijadikan dasar sehingga semua yang dilakukan berawal dari tidak ada, suci dan bersih. ”Tiap orang berilmu (sang wruhing tattwa jñana) melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (latihan tahan uji), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).”(Kutipan dalam Parisada Hindu Dharma Indonesia).
Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu yang bermukim di Dusun Balitung Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. (By : Angela Agnestiana, S.ST.Par)

 
REVIEW
 
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Sebuah kekayaan yang tidak dimiliki oleh Bangsa lain, sebuah warisan luhur dari nenek moyang. Sesuatu yang patutnya dijaga kelestariannya dari jaman telah terus berkembang dengan teknologi yang tak mengenal batas ruang dan waktu yang terus mencoba mengikis keberadaan kekayaan agung bumi kita ini. Semoga para penerus bangsa dapat terus melestarikan budaya yang dimiliki bangsa ini dengan tentunya bantuan dari Pemerintah dengan pemikiran dan teknologi yang terus maju tanpa melupakan budaya yang kaya dan indah ini.

0 komentar:

Posting Komentar